10 APRIL 2015
KOLING | Kodály Keliling
Konser Mini & Bedah Karya Zoltan Kodály 'Sonata for Solo Cello Opus 8'
ORArT ORET ArtSpace 10 April 2015 | 18:00-20:00 WIB
Kodály Keliling, atau oleh Alfian Emir Adytia, penggagas sekaligus
cellist dalam program ini disingkat menjadi KOLING, ditujukan tidak
hanya untuk wilayah akademi musik tapi juga untuk ranah umum.
Jika
di lingkungan formal akademi musik, bisa dimanfaatkan untuk kesempatan
bertukar informasi, gagasan dan pengetahuan seputar instrumen cello,
study score, sejarah dan lain-lain yang bersangkutan dengan pendidikan.
Jika di ranah umum, bisa dimanfaatkan untuk apresiasi
masyarakat, wawasan tentang musik historis dan momen untuk menikmati suara cello dengan
gamblang.
Meski target program ini adalah institusi-institusi musik, sekolah
maupun komunitas musik, namun tidak menutup kemungkinan bagi KOLING
untuk menjamah pedesaan sampai pedalaman untuk share pengalaman
mendengar sekaligus promosi instrumen cello ini.
"Musik adalah
milik semua orang", kata Kodály sang komponis yang sangat menghargai
nilai-nilai spirit kerakyatan. Musik adalah alat komunikasi yang "terus
terang", tanpa perlu belajar formal tentang ilmu bahasa atau sejenisnya.
Memasang telinga lalu menikmatinya sudah cukup untuk membuat satu orang
pengertian akan orang lain.
Zoltan
Kodály adalah seorang komposer, ilmuwan, pengajar, filsuf, politisi dan
linguist berkebangsaan Hungaria pada awal abad ke-20. Nama Kodály
sangat terkenal di bidang musik pendidikan. Dia adalah penemu Kodály
Method, sebuah metode musik pendidikan yang menjadi perdebatan hebat
pada waktu itu. Metode ini adalah bentuk protes terhadap sistem
pendidikan musik di Hungaria yang tidak efektif pada waktu itu. Kini,
metode ini menjadi salah satu metode
yang banyak digunakan di seluruh dunia.
Selama berabad-abad, musik klasik menjadi simbol prestis dan hanya
milik kaum atas di Eropa. Kodály bersama beberapa teman komposer lainnya
memperjuangkan bahwa musik seharusnya bisa dinikmati oleh siapapun.
Dengan ini, musik rakyat/folklore menjadi fondasi dasar Kodály dalam
berkarya. Singkatnya, Kodály membuat musik klasik yang dibalut dengan
spirit rakyat, bukan menjadikannya template.
PROFIL ALFIAN EMIR ADYTIA :
Lahir di Ngawi, Jawa Timur pada Juni 1992. Mengawali pembelajaran musik
dengan instrumen gitar pada usia 9 tahun. Gitar dan menyanyi menjadi
modal yang membawa Alfian mengenal instrumen cello pada usia 13 tahun.
Belajar cello dan musik di bawah bimbingan Yoesbar Djaelani, Alfian
mendapat didikan disiplin yang ketat yang pelan-pelan membuahkan
prestasi yang cukup mengharumkan namanya dan nama negeri ini di panggung
pemuda di Asia.
Antara lain lolosnya audisi orkestra Malaysia
National Youth Symphony Orchestra (2005-08), Southeast Asian Youth
Orchestra and Wind Ensemble di Bangkok (2010), Asean-Russia Symphony
Orchestra of Young Musicians di Bali (2011), Southeast Asian Youth
Chamber Orchestra di Bangkok, Yangon dan Hanoi (2012-13) dan mewakili
Indonesia serta memenangi The Best Performance
Prize di ajang Zhangjia Jie International Country Music Week Festival di China (2013).
Pada tahun 2014, Alfian melakukan debut sebagai soloist membawa karya
Elgar Cello Concerto dengan konduktor berkebangsaan Jepang, Kanako Abe.
Kini pada tahun 2015, Alfian menyiapkan program KOLING (Kodály
Keliling) yang kusus untuk mampir di kota-kota pulau Jawa dengan
membawakan karya cello tunggal, Sonata for Solo Cello Op.8.
CATATAN :
Dimohon tidak datang terlambat karena format acaranya adalah sebagai berikut :
- 18:00 - 18:30 WIB : Konser mini, memainkan Sonata fo Solo Cello Opus 8
- 18:30 - 20:00 WIB : Bedah karya, dengan narasumber Alfian Emir Adytia
Bedah karya akan dimoderatori oleh Donny Danardono, seorang pecinta
musik klasik dari FHK dan PMLP Unika Soegijapranata Semarang.
ORArT ORET ArtSpace Jl. Kelud Raya No. 10 Sampangan - Semarang (samping Tandhok Ribs & Coffee)
GRATIS & MEMBUMI!
Didukung oleh :
ORArT ORET ArtSpace
Tandhok Ribs & Coffee
Link : https://www.facebook.com/events/804670622949026/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar