15 JUNI 2014
LOENPIA JAZZ 2014
Loenpia Jazz adalah event tahunan yang sekaligus menjadi hari ulang
tahun komunitas JAZZNGISORINGIN. acara ini di usung oleh berbagai
komunitas semarang yang telah bersinergi untuk membuat suatu pentas jazz
di semarang.
kesempatan kali
ini akan ada Loenpia Jazz lagi. dan ini adalah yang ketiga. Pertama kita
mengusung acara di Taman KB. Tak berakhir disini, Loenpia Jazz kedua
berada di kawasan Kota Lama. Untuk yang Ketiga, akan diadakan di kawasan
Pecinan.
diantaranya di sekitar Klenteng Tay Kak Sie , Klenteng Sebandaran, dll
Ayo datang, dan ramaikan acara ini.
acara ini GRATIS!
penasaran siapa Guest Starnya?
datang dulu dan selalu kepoin fanpage ini dan twitter @jazzngisoringin , @loenpiajazz
yuuk ajak teman2 kalian.. bakal ada banyak artis lokal maupun ibukota...
Link : https://www.facebook.com/events/582308661890805
Sabtu, 31 Mei 2014
KONSER SELENDANG BIRU DI RUANG TUHAN
5 JUNI 2014
KONSER SELENDANG BIRU DI RUANG TUHAN
Link : https://www.facebook.com/events/252349371618948
KONSER SELENDANG BIRU DI RUANG TUHAN
Link : https://www.facebook.com/events/252349371618948
ORArT ORET 56
1 JUNI 2014
ORArT ORET 56
Ruang publik terbuka Taman Plered Banjir kanal Barat sepertinya belum pernah disinggahi ORArT ORET nih!
Jadi, Minggu 1 Juni 2014 mulai pkl.15:00 WIB mari kita ber-ORArT ORET di sana ya! :D
Seperti biasa, peralatan dan konsumsi bawa sendiri-sendiri :D
Sampai jumpa di sana!
Guyub Art!
Link : https://www.facebook.com/events/243592822508827
ORArT ORET 56
Ruang publik terbuka Taman Plered Banjir kanal Barat sepertinya belum pernah disinggahi ORArT ORET nih!
Jadi, Minggu 1 Juni 2014 mulai pkl.15:00 WIB mari kita ber-ORArT ORET di sana ya! :D
Seperti biasa, peralatan dan konsumsi bawa sendiri-sendiri :D
Sampai jumpa di sana!
Guyub Art!
Link : https://www.facebook.com/events/243592822508827
SURAU BUDAYA #TitikBalik
1 JUNI 2014
SURAU BUDAYA #TitikBalik
Mari mampir. Sebuah pagelaran seni pertunjukan sederhana disebuah taman kecil. Ada obrolan hangat bersama Anis Sholeh Ba'asyin (Pati), Kiai Budi Hardjono (Semarang) dan Prie GS (Semarang).
Dibalut harmoni jazz oleh AbsurdNation dan Beben Jazz (Jakarta) serta kolaborasi Tari Sufii. Ditutup launching album perdana dari AbsurdNation, #TitikBalik
Minggu, 1 juni 2014, BILD Photospot, Jl Rinjani no.3A
jam 12 siang.
Mari berkesenian :))
Link : https://www.facebook.com/events/1438293643093922
SURAU BUDAYA #TitikBalik
Mari mampir. Sebuah pagelaran seni pertunjukan sederhana disebuah taman kecil. Ada obrolan hangat bersama Anis Sholeh Ba'asyin (Pati), Kiai Budi Hardjono (Semarang) dan Prie GS (Semarang).
Dibalut harmoni jazz oleh AbsurdNation dan Beben Jazz (Jakarta) serta kolaborasi Tari Sufii. Ditutup launching album perdana dari AbsurdNation, #TitikBalik
Minggu, 1 juni 2014, BILD Photospot, Jl Rinjani no.3A
jam 12 siang.
Mari berkesenian :))
Link : https://www.facebook.com/events/1438293643093922
Rabu, 21 Mei 2014
SELFIE | pameran seni rupa
24-28 MEI 2014
SELFIE | pameran seni rupa
Pelukis-pelukis Barat modern yang terkenal dengan selfportrait-nya misalnya Vincent van Gogh, ia telah menyelesaikan sekitar tigapuluhan karya yang menggambarkan dirinya dalam berbagai pose hanya dalam waktutiga tahun. Van Gogh melukis dalam gaya ekspresif, jejak-jejak goresan kuasnya sangat jelas, disapukan dengan spontan, dan karena itu sangat tipikal. Pelukis wanita sohor Frida Kahlo juga gemar melukis wajahnya, dalam setting beraneka. Ekspresi yang kuat dengan garis alis tebal menggambarkan ketegaran dirinya dan dunia batinnya yang tertekan, meski bukan melalui goresan yang meledak-ledak. Seni lukis potret dalam seni rupa modern memang tidak menampilkan wajah diri secara imitatif. Henri Matisse dengan selfportrait-nya yang mengenakan T-shirt bergaris-garis, di tahun 1906 bahkan menjadi fenomenal, ketika ia membubuhkan warna hijau dan sapuan-sapuan liar pada lukisan wajahnya. Pablo Picasso melukis selfportrait dengan garis-garis kuat sederhana yang membagi faset-faset mukanya. Jadilah karyanya selfportrait dalam gaya kubisme yang pertama di tahun 1907 yang rupanya diilhami dari topeng Afrika. Francis Bacon kemudian mengembangkannya dan menjadikan lukisan potret dirinya yang mensugestikan gerak faset-faset wajah sehingga bentuknya “menyeramkan” jauh dari keinginan imitasi dan representasi obyektif. Dalam perkembangan kesenirupaan di Barat, bentuk ungkapan lukis potret tidak semata mengejar kepresisan obyeknya, yang bersifat fisik, melainkan justru menggali karakter dan nilai-nilai psikis di balik bentuk yang kasat mata. Dalam seni karikatur, nyatanya kita seringkali lebih dapat menangkap karakter subyek yang digambarkan meskipun wajah terdistorsi dan tidak sesuai dengan kenyataan obyektifnya. Wayang adalah juga contoh penggambaran karakter yang kuat dari para tokohnya.
Tradisi potret dalam karya seni rupa tidak hanya ada di Barat. Untuk menyebut beberapa nama, di Indonesia misalnya, Raden Saleh, Basuki Abdullah, dan Barli, melukis potret diri dalam gaya dan teknik realistis. Affandi mungkin sebagai pelukis Indonesia yang paling sering melukis dirinya dengan gaya ekspresionisme yang khas. Jauh sebelum itu, para raja masa Hindu yang berkuasa di Jawa telah meninggalkan patung-patung potret mereka. Arca Kertarajasa, Tribhuwanatunggadewi, Suhita, atau Prajnaparamita yang terdapat di museum Nasional merupakan contohnya. Dalam sebuah kisah diceriterakan, raja Hayam Wuruk telah memerintahkan para pelukis ke seluruh negeri untuk “merekam” puteri-puteri cantik yang akan dipilih sang raja sebagai permaisuri. Tentu gambar potret Dyah Pitaloka yang menjadi pilihan sang prabu tidak sama gaya dan cara ungkapannya dengan gambar Albrecht Durer yang telah membuat selfportrait ketika usia 13 tahun di abad ke-15, tidak jauh dari masa Majapahit itu. Dan berbeda pula dengan gaya ungkapan potret diri Leonardo da Vinci pada abad sesudahnya.Meskipun tidak tersisa gambar potret sebagaimana peninggalan patung potret di tanah air, dapat dipastikan bentuk ungkapannya tidak serealistis seperti gambar-gambar potret zaman awal Renaisan di Eropa. Dengan demikian gambar atau lukisan potret sekalipun sama-sama bertolak dari realitas, hasil dan bentuk ungkapannya bisa berbeda.
* * *
Pameran SELFIE merupakan satu dari rencana-rencana pameran dan acara seni yang dirancang oleh ORArT ORET yang akan digelar tahun ini dan masa-masa ke depan.
Karya-karya yang akan dipamerkan merupakan hasil seleksi dari tim seleksi yang terdiri dari Bp. Aryo Sunaryo (Dosen Seni Rupa UNNES) dan Ibu Atie Krisna (perupa senior).
Pameran akan berlangsung pada tanggal 24 - 28 Mei 2014 di Galeri Merak, Jl. Merak No. 11A (Kota Lama) Semarang, dengan beberapa acara sebagai berikut :
- Pembukaan : 24 Mei 2014, pkl. 18:30 WIB
Performing art oleh Klinik Art
- Lomba mwnggambar dan mewarnai untuk anak : 25 Mei 2014, pkl. 09:00 - 11:0 WIB di halaman Balaikota Semarang
- Melukis model dan penutupan : 28 Mei 2014, pkl. 15:00 - 17:00 WIB
Perupa dalam pameran SELFIE :
Ahmad Rofiq | Alam | Ali Sucipto | Alodia Yap | AM Dante | Amin Fuad | Andhy Piscanova | Artigalih Washita | Dadang Pribadi | Daniel Catur | Debronzes | Didik AW | Djoko Susilo | Fany | Farid S. Madjid | Febriyanto Valentino | Franky Jo | Ghilman | Gozi Prayudi | Husni Mubarok | Made Iskandar | M Kastoni | Muchadi | Peri Sunata | Putut Puspito Edi | Riki Hadiansyah | Ronier | Salnath | Suci Indyaswati | Susilo Tomo
Selamat berpameran kepada para perupa!
Selamat berapresiasi untuk saudara-saudara!
Link : https://www.facebook.com/events/703811789682097
SELFIE | pameran seni rupa
Pelukis-pelukis Barat modern yang terkenal dengan selfportrait-nya misalnya Vincent van Gogh, ia telah menyelesaikan sekitar tigapuluhan karya yang menggambarkan dirinya dalam berbagai pose hanya dalam waktutiga tahun. Van Gogh melukis dalam gaya ekspresif, jejak-jejak goresan kuasnya sangat jelas, disapukan dengan spontan, dan karena itu sangat tipikal. Pelukis wanita sohor Frida Kahlo juga gemar melukis wajahnya, dalam setting beraneka. Ekspresi yang kuat dengan garis alis tebal menggambarkan ketegaran dirinya dan dunia batinnya yang tertekan, meski bukan melalui goresan yang meledak-ledak. Seni lukis potret dalam seni rupa modern memang tidak menampilkan wajah diri secara imitatif. Henri Matisse dengan selfportrait-nya yang mengenakan T-shirt bergaris-garis, di tahun 1906 bahkan menjadi fenomenal, ketika ia membubuhkan warna hijau dan sapuan-sapuan liar pada lukisan wajahnya. Pablo Picasso melukis selfportrait dengan garis-garis kuat sederhana yang membagi faset-faset mukanya. Jadilah karyanya selfportrait dalam gaya kubisme yang pertama di tahun 1907 yang rupanya diilhami dari topeng Afrika. Francis Bacon kemudian mengembangkannya dan menjadikan lukisan potret dirinya yang mensugestikan gerak faset-faset wajah sehingga bentuknya “menyeramkan” jauh dari keinginan imitasi dan representasi obyektif. Dalam perkembangan kesenirupaan di Barat, bentuk ungkapan lukis potret tidak semata mengejar kepresisan obyeknya, yang bersifat fisik, melainkan justru menggali karakter dan nilai-nilai psikis di balik bentuk yang kasat mata. Dalam seni karikatur, nyatanya kita seringkali lebih dapat menangkap karakter subyek yang digambarkan meskipun wajah terdistorsi dan tidak sesuai dengan kenyataan obyektifnya. Wayang adalah juga contoh penggambaran karakter yang kuat dari para tokohnya.
Tradisi potret dalam karya seni rupa tidak hanya ada di Barat. Untuk menyebut beberapa nama, di Indonesia misalnya, Raden Saleh, Basuki Abdullah, dan Barli, melukis potret diri dalam gaya dan teknik realistis. Affandi mungkin sebagai pelukis Indonesia yang paling sering melukis dirinya dengan gaya ekspresionisme yang khas. Jauh sebelum itu, para raja masa Hindu yang berkuasa di Jawa telah meninggalkan patung-patung potret mereka. Arca Kertarajasa, Tribhuwanatunggadewi, Suhita, atau Prajnaparamita yang terdapat di museum Nasional merupakan contohnya. Dalam sebuah kisah diceriterakan, raja Hayam Wuruk telah memerintahkan para pelukis ke seluruh negeri untuk “merekam” puteri-puteri cantik yang akan dipilih sang raja sebagai permaisuri. Tentu gambar potret Dyah Pitaloka yang menjadi pilihan sang prabu tidak sama gaya dan cara ungkapannya dengan gambar Albrecht Durer yang telah membuat selfportrait ketika usia 13 tahun di abad ke-15, tidak jauh dari masa Majapahit itu. Dan berbeda pula dengan gaya ungkapan potret diri Leonardo da Vinci pada abad sesudahnya.Meskipun tidak tersisa gambar potret sebagaimana peninggalan patung potret di tanah air, dapat dipastikan bentuk ungkapannya tidak serealistis seperti gambar-gambar potret zaman awal Renaisan di Eropa. Dengan demikian gambar atau lukisan potret sekalipun sama-sama bertolak dari realitas, hasil dan bentuk ungkapannya bisa berbeda.
* * *
Pameran SELFIE merupakan satu dari rencana-rencana pameran dan acara seni yang dirancang oleh ORArT ORET yang akan digelar tahun ini dan masa-masa ke depan.
Karya-karya yang akan dipamerkan merupakan hasil seleksi dari tim seleksi yang terdiri dari Bp. Aryo Sunaryo (Dosen Seni Rupa UNNES) dan Ibu Atie Krisna (perupa senior).
Pameran akan berlangsung pada tanggal 24 - 28 Mei 2014 di Galeri Merak, Jl. Merak No. 11A (Kota Lama) Semarang, dengan beberapa acara sebagai berikut :
- Pembukaan : 24 Mei 2014, pkl. 18:30 WIB
Performing art oleh Klinik Art
- Lomba mwnggambar dan mewarnai untuk anak : 25 Mei 2014, pkl. 09:00 - 11:0 WIB di halaman Balaikota Semarang
- Melukis model dan penutupan : 28 Mei 2014, pkl. 15:00 - 17:00 WIB
Perupa dalam pameran SELFIE :
Ahmad Rofiq | Alam | Ali Sucipto | Alodia Yap | AM Dante | Amin Fuad | Andhy Piscanova | Artigalih Washita | Dadang Pribadi | Daniel Catur | Debronzes | Didik AW | Djoko Susilo | Fany | Farid S. Madjid | Febriyanto Valentino | Franky Jo | Ghilman | Gozi Prayudi | Husni Mubarok | Made Iskandar | M Kastoni | Muchadi | Peri Sunata | Putut Puspito Edi | Riki Hadiansyah | Ronier | Salnath | Suci Indyaswati | Susilo Tomo
Selamat berpameran kepada para perupa!
Selamat berapresiasi untuk saudara-saudara!
Link : https://www.facebook.com/events/703811789682097
DISKUSI BUKU "Pecinan Semarang dalam Fiksi dan Fakta"
24 MEI 2014
DISKUSI BUKU "Pecinan Semarang dalam Fiksi dan Fakta"
Dalam acara ini akan membicarakan 2 buku yang dengan latar belakang Pecinan Semarang.
Buku yang akan dibahas adalah :
1. Kancing yang terlepas
2. Pecinan Semarang
Diskusi buku ini akan mengupas lebih jauh mengenai pecinan semarang dahulu dan sekarang dengan menghadirkan pembicara :
1, Handry Tm (penulis Kancing yang Terlepas)
2. Anastasia Dwirahmi (penulis Pecinan Semarang)
3. Asrida Ulinnuha (jurnalis dan pencinta buku)
4. Basuki Dharmowijono (pemilik Rumah Kopi)
5. Widja Dharmo (peneliti representasi orang Tionghoa dalam sastra Belanda Kolonial)
Moderator:
Satrio Seno Prakoso (Sejarawan dengan perhatian khusus kepada warisan budaya)
Acara ini "Gratis!"
Link : https://www.facebook.com/events/465069903596237
DISKUSI BUKU "Pecinan Semarang dalam Fiksi dan Fakta"
Dalam acara ini akan membicarakan 2 buku yang dengan latar belakang Pecinan Semarang.
Buku yang akan dibahas adalah :
1. Kancing yang terlepas
2. Pecinan Semarang
Diskusi buku ini akan mengupas lebih jauh mengenai pecinan semarang dahulu dan sekarang dengan menghadirkan pembicara :
1, Handry Tm (penulis Kancing yang Terlepas)
2. Anastasia Dwirahmi (penulis Pecinan Semarang)
3. Asrida Ulinnuha (jurnalis dan pencinta buku)
4. Basuki Dharmowijono (pemilik Rumah Kopi)
5. Widja Dharmo (peneliti representasi orang Tionghoa dalam sastra Belanda Kolonial)
Moderator:
Satrio Seno Prakoso (Sejarawan dengan perhatian khusus kepada warisan budaya)
Acara ini "Gratis!"
Link : https://www.facebook.com/events/465069903596237
PAMERAN FOTO TELUR CACING
23 - 28 MEI 2014
PAMERAN FOTO TELUR CACING
Telur cacing merupakan merupakan bagian dari siklus cacing yang sangat indah. Walau perkembangannya sangat mengganggu manusia. keberadaan telur cacing mewakili keberadaan kuman yang ada di dalam tubuh.
Berlatar belakang tersebut Yayasan Wahana Bhakti Sejahtera, SMK - AAK Theresiana, Pemerintah Kota Semarang, UBS Optimus Found Swiss, dan PAMI Jateng mempersembahkan PAMERAN FOTO TELUR CACING
Pembukaan :
Matahari Plaza Lt. 6 Simpang Lima Semarang | 13.30 WIB
PAMERAN FOTO TELUR CACING
Telur cacing merupakan merupakan bagian dari siklus cacing yang sangat indah. Walau perkembangannya sangat mengganggu manusia. keberadaan telur cacing mewakili keberadaan kuman yang ada di dalam tubuh.
Berlatar belakang tersebut Yayasan Wahana Bhakti Sejahtera, SMK - AAK Theresiana, Pemerintah Kota Semarang, UBS Optimus Found Swiss, dan PAMI Jateng mempersembahkan PAMERAN FOTO TELUR CACING
Pembukaan :
Matahari Plaza Lt. 6 Simpang Lima Semarang | 13.30 WIB
Rabu, 07 Mei 2014
PAMERAN & SEMINAR WAYANG
8 - 12 MEI 2014
PAMERAN & SEMINAR WAYANG
Oleh Perkumpulan Seni Budaya Sobokartti Semarang
Lt.1 Mal Ciputra Semarang
PAMERAN & SEMINAR WAYANG
Oleh Perkumpulan Seni Budaya Sobokartti Semarang
Lt.1 Mal Ciputra Semarang
Langganan:
Postingan (Atom)